Berita

Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Siswa

 February 14, 2022

Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Siswa

Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Kristen Indonesia

Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) merupakan kewajiban yang harus dilakukan perguruan tinggi. Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Kristen Indonesia (UKI) untuk melaksanakan PKM dengan melibatkan Sekolah Pangudi Luhur, Jakarta Selatan. Dalam webinar yang mengangkat tema ‘Peningkatan Mutu Pembelajaran Melalui PTK pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Pangudi Luhur Jakarta Selatan’, hadir sebagai narasumber dosen Prodi Magister Administrasi Pendidikan UKI Dr. Mesta Limbong, dan Dr. Lisa Gracia Kaliola. Dari SD Pangudi Luhur Deti Kurniasih, dan Senada Bernadeta Hariyani.

Literasi mode digital di era revolusi indistri 4.0 merupakan sesuatu yang mutlak untuk dikuasi oleh tenaga pengajar saat ini. Penguatan literasi digital menurut Dr. Lisa Gracia Kaliola dapat menambah kemampuan guru untuk menerapkan pengajaran bagi siswa. Namun demikian, pemahanan literasi digital tidak serta merta menuntuk guru untuk mahir dalam mengolah tampilan digital untuk sebagai bahan ajar.

“Literasi digital ini penting agar guru memahami fungsi-fungsi peralatan digital sehingga dapat meningkatkan potensi pengajaran yang lebih baik dan berkualitas. Selain itu, guru juga dapat mengolah dengan baik bahan ajarnya sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh siswa,” kata Lisa.

Lisa menambahkan, bahwa penerapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) juga dapat menjadi tolak ukur untuk melakukan perbaikan dalam penerapan bagi siswa.

Dr. Mesta Limbong dan Dr. Lisa Gracia Kaliola meyakini penerapan PTK dapat menunjang kualitas belajar siswa di rumah dengan penguatan perangkat digitalisasi

 

Dr. Mesta Limbong mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menggali potensi diri dari para guru dan dosen terkait metode pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Guru dan dosen dituntut beradaptasi dengan cepat untuk melakukan pembelajaran melalui aplikasi dan digital. “Diawal dan selama pandemi Covid-19, pembelajaran yang dilakukan secara daring menjadi masalah yang harus dihadapi guru dan dosen. Guru harus melakukan PTK untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran.

PTK yang dilakukan oleh pengajar dapat dilakukan setiap saja. Menurut Mesta, PTK dapat dilakukan disepanjang semester berjalan. Baik guru dapat memberi catatan sebagai acuan untuk semester berikutnya.

“Pelaksanaan PTK dapat dilakukan kepada beberapa siswa dengan melakukan observasi, pencatatan dan wawancara serta couching clinic. Dengan demikian guru dan dosen dapat mengidentifikasi masalah untuk menghadapi kendala di semester selanjutnya.”

Penelitian Tindakan Kelas (PTK Guru) adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya. “Pembuatan PTK membutuhkan waktu yang lama karena harus mengimplementasikan tindakan dan variabel yang telah dirancang untuk mencapai hasil yang diinginkan.  Hasil yang diharapkan antara lain memperbaiki pola mengajar guru, memperbaiki perilaku siswa, meningkatkan praktik pembelajaran, dan mengubah kerangka kerja guru dalam mengajar sehingga terjadi peningkatan pelayanan profesional guru,” ujar Mesta.

Deti Kurniasih sebagai guru Kelas 3 SD dalam kesempatan ini mengapresiasi penerapan PTK dalam proses belajar mengajar. Tanpa papan tulis, Deti awalnya mengalami kesulitan untuk mengajar dan mengukur kemampuan siswa. Namun, setelah ia menerapkan PTK dengan papan virtual dan mengolaborasikan dengan model quizizz, dapat meningkatkan prestasi belajar murid.  

“Saya dapat menyimpulkan bahwa kolaborasi papan virtual dan model quizizz dapat meningkatkan prestasi siswa di mata pelajaran matematika di masa pandemi Covid-19 tahun pelajaran 2020/2021. Saya mengukurnya dengan adanya selisih kenaikan pretes-postes pada siklus 1 dan siklus 2 sebesar 8,94.”

Bernadeta Hariyani guru kelas 1 SD dan Kurniasih guru Kelas 3 SD merasa terbantu dengan penggunaan PTK sebagai bahan evaluasi proses belaja mengajar. PTK juga membantu persiapan mereka sebagai guru untuk proses mengajar berikutnya.

Pendemi Covid-19 mempengaruhi waktu belajar siswa secara langsung dengan guru. Namun, Deti meyakini, penerapan PTK  tetap akan membuat siswa tetap belajar di rumah dengan tugas-tugas yang diberikan.

Sementara itu, Bernadeta Hariyani sebagai guru kelas 1 SD mengakui penggunaan PTK sangat membantu peningkatan prestasi siswa. Dalam proses belajar, ia kerap menggunakan media animasi untuk menjelaskan proses penyelesaian soal pada muridnya.

“Dengan tampilan media animasi, saya terbantu untuk memberi pemahaman kepada siswa-siswa yang baru mengikuti proses belajar sekolah. Khususnya dalam pelajaran matematika. Siswa dapat dengan mudah membentuk kalimat matematika yang lebih baik,” jelasnya.